Laman

Kamis, 27 Mei 2010

BAHASA INDONESIA BAKU

Bahasa Indonesia Ragam Baku, Ragam bahasa baku merupakan ragam bahasa standar yang fungsinya berkait dengan kepentingan nasional. Sebagai bahasa standar bahasa baku memiliki nilai komunikatif yang tinggi
Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis (beraturan/berkaidah tetapi terbuka untuk berubah sejalan dengan perkembangan masyarakat) dan kecendekiaan (sanggup mengungkapkan proses pemikiran rumit dalam bidang ilmu dan teknologi

Ciri-ciri Bahasa Indonesia Ragam Baku
1. Penggunaan awalan me- dan ber- secara eksplisit dan konsisten
Contoh:
Ia ngajak saya makan malam (TB)
Ia mengajak saya makan malam (B)
Ayah pergi ke Malang sama keluarga (TB)
Ayah pergi ke Malang bersama keluarga (B)

2. Penggunaan kata tugas secara eksplisit dan konsisten
Contoh:
Apa yang sudah diperoleh sudah sesuai harapan (TB)
Apa yang sudah diperoleh sudah sesuai dengan harapan (B)


3.Penggunaan kata tugas sesuai dengan fungsinya
Contoh:
Kepada para mahasiswa baru diwajibkan mengikuti MOS (TB)
Para mahaiswa baru diwajibkan mengikuti MOS (B)

4. Penggunaan struktur logika tidak rancuContoh:
Mobilnya rusak dalam perjalanan antara Jakarta menuju Merak (TB)
Mobilnya rusak dalam perjalanan dari Jakarta menuju Merak (B)
Mobilnya rusak dalam perjalanan antara Jakarta dan Merak (B)

5. Penggunaan fungsi gramatikal secara eksplisit dan konsisten
Contoh;
Setiap diundang rapat ia tidak pernah hadir.
Benar-benar mengecewakan (TB)
Perilakunya benar-benar mengecewakan orang yang mengundang (B)

6. Penggunaan bentuk-bentuk gramatikal yang tidak redundan.
Contoh:
Para hadirin dipersilakan duduk (TB)
Hadirin dipersilakan duduk (B)
Bahasa adalah merupakan alat komunikasi seseorang (TB)
Bahasa merupakan alat komunikasi seseorang (B)

7. Menghindari pemendekan bentuk kata maupun bentuk kalimat
Bagaimana ?
Tetapi
Begitu
Engkau akan pergi ke mana?
Saya akan ke Jombang

Gimana ?
Tapi
Gitu
Ke mana ?

Jombang

8. Menghindari pemakaian unsur gramatikal, unsur leksikal, maupun lafal yang berbau kedaerahan
Mencangkul (B) – menyangkul (TB)
Mencolok (B) – menyolok (TB)
Dialek Jakarta : dong, deh, lu, gue
Dialek Jawa : lo, lawong, je
Lafal Jawa : mBandung, nJombang
Lafal Bali : puthih

9. Menggunakan kata sapaan formal
Saya setuju, bagaimana dengan Anda?
Saudara harus berani
Sini setuju, situ gimana?

You harus berani

10. Penggunaan pola urutan aspek + pelaku + kata kerja
Buku itu saya akan ambil (TB)
Buku itu akan saya ambil (B)

Tidak ada komentar: